Di sini, dimeja makan. Keempat manusia sedang sarapan bareng. Seperti biasa, Yana ngambilin makan buat Radja, lalu ngambilin juga buat Kai dan terakhir buat dirinya sendiri.
“Kamu nggak ambilin buat aku, Na?” Raya menyodorkan piringnya.
“Aelah, tangan lo buat apaan?” Kai menyahut. “Tugas istri itu emang melayani suami. Elonya aja keterlaluan.” Sambil menyunggingkan senyum jahatnya.
“Kai, yang sopan kamu! Raya ini kakak iparmu!” Bela Radja.
Yana berdiri. “Mana piringmu, Ray. Aku ambilin.” Memilih ngalah daripada merusak suasana sarapan.
Raya tersenyum menang. “Makasih, Na.” Dengan sumringah penuh kemenangan Raya menyunggingkan senyum ke Kai. “Pakai ayam balado ya, Na.” Yana ngambilin yang dimaksud. “Sama sayur lodehnya dikit aja. Eh, kacangnya nggak usah, aku nggak doyan. Ambilin tempe
