23. Preferensi Berbeda

1790 Kata

Setelah menenangkan diri di apartemen Gin selama dua hari dengan memutus semua akses terhadap dunia luar, akhirnya hari ini Vio membulatkan tekad untuk kembali ke Advaith. Vio juga menguatkan hati untuk berhadapan dengan Ryota. Maka, begitu pria itu mendatangi ruangannya, Vio sudah siap. "Ke mana saja kamu dua hari kemarin?" Ryota langsung bertanya tanpa basa-basi begitu masuk ke ruangan Vio. Vio menatap dingin ke arah Ryota, lalu bertanya dengan nada yang sama dinginnya. "Memang kenapa?" "Kamu tidak pulang ke rumah. Ponsel kamu juga tidak aktif." Vio menatap sinis pada Ryota. Kalau biasanya, sorot khawatir di mata Ryota akan membuat Vio merasa tersanjung, terharu, dan luluh, kali ini tidak. Yang ada Vio jadi jengkel dan ingin mencocok mata suaminya dengan pena di atas meja. "Apa aku p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN