“Ryo?” Nilam begitu terkejut ketika membukakan pintu dan melihat sosok putranya berdiri di sana. “Kenapa datang malam-malam begini?” “Aku boleh masuk, Ma?” tanya Ryota kaku. “Ya tentu boleh, Sayang!” seru Nilam heran. Langsung ditariknya lengan Ryota lalu mendorong tubuh tegap putranya ke dalam. “Ayo, masuk!” Ryota berjalan masuk mengikuti langkah ibunya tanpa mengatakan apa-apa. “Ada apa mendadak ke sini tanpa kasih tahu Mama dulu?” Seketika Nilam dilanda kecemasan. Ia sangat mengenal putranya dengan baik. Ryota tidak pernah melakukan apa pun dengan dadakan. Ia akan selalu mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Jadi, kalau sampai ada sesuatu yang dadakan seperti ini, pastilah terjadi hal yang perlu dikhawatirkan. “Aku mandi dulu boleh, Ma?” tanya Ryota lelah. “Boleh, Sayang. K