Satria tiba di cafe miliknya dengan suasana hati yang tidak baik. Dia harus menemui Manda dan memaksanya untuk mengaku atas apa yang terjadi pada Lian. Satria sangat yakin kalau gadis itulah yang telah menyuruh para preman itu untuk menganiaya Lian. Satria melewati para pegawai dan juga Meira yang tengah berdiskusi di balik counter begitu saja, dia ingin mendinginkan otaknya. Sesampainya di ruang kerjanya di cafe, Satria mengambil bir dingin dari dalam lemari es dan meneguknya. Kepalanya benar-benar panas, memikirkan kejadian-kejadian yang terjadi di sekelilingnya dan membuatnya tak habis pikir atas ulah dari sepupunya sendiri. “Ada masalah apa?” tanya Meira yang menyusulnya masuk ke ruangan sang kakak. Gadis itu sempat melihat Satria datang tadi, dan tidak menyapanya memilih melangkah

