Ponsel Kavi yang masih tergeletak asal di dekat kenop perseneling kembali berbunyi nyaring. Gegas lelaki itu pun mengambilnya dan menekan ikon hijau tanpa melihat nama si penelepon terlebih dahulu.
“Halo?”
“Kavi? Ini tante Sarah.”
Kavi kembali melihat nama si pemanggil di layar ponselnya, nomor tante Sarah, mama Manda.
“Ya, Tan ada apa?” tanya lelaki itu. Tidak biasanya tante Sarah menghubunginya.
“Bisa ke rumah sekarang, Kav?.”
“Ada apa, Tan?”
“Manda tidak mau keluar dari kamarnya sejak tadi sudah tante panggil-panggil, tolong bantu tante, Kav.” Suara di seberang sana memohon.
“Baik, Tan. Saya akan ke sana sekarang.”
Kavi mematikan sambungan telepon, lalu memutar arah mobilnya menuju ke rumah tunangannya itu.
“Ada apa dengan Manda, bukankah semalam mereka baik-baik sa
