Ketegangan Di Ruang Makan

784 Kata
“Done!” kata Denzel ketika keluar dari kamar Cyril. “Aku pergi sekarang. Jangan libatkan aku lagi dalam masalah ini, Mom, please,” lanjut Denzel dan kemudian dia pergi dari sana. “Tidak, kau harus tetap datang jika mommy butuhkan,” sahut Lea. Denzel berhenti melangkah dan menoleh pada ibunya. “Mom, aku sudah memiliki kekasih dan aku tak mau semuanya berantakan karena wanita itu.” “Mommy tak akan memaksamu untuk hal itu. Kau bebas berpacaran dengan siapa saja. Tapj mommy tetap akan meminta bantuan jika ini menyangkut Cyril karena kau anak sulung di rumah ini,” jawab Lea dan berbalik pergi. Denzel menghela napas dengan kesal dan akhirnya pergi dari mansion orang tuanya. * * Dua minggu berlalu dan Cyril akhirnya menetap di mansion Lea karena menurut Lea, Cyril adalah tanggung jawabnya saat ini. Julian tak bisa mengorek apa pun dari Cyril tentang kehidupannya sebelumnya. Cyril hanya membawa surat dan identitas ayahnya. Dan sepertinya Noah sengaja menyembunyikan identitas Cyril—entah untuk apa dia melakukan hal itu. * Malam itu, akan diadakan makan malam keluarga besar Kingsford yang memang rutin selalu diadakan oleh Lea agar menyatukan anak-anaknya yang ada di luar kota dan bahkan luar negeri. Dan ultimatum Lea harus dituruti oleh semua anak-anaknya tanpa terkecuali. Cyril menatap sekeliling meja makan, di mana para anggota keluarga Kingsford dan beberapa tampak berpasangan termasuk Denzel yang membawa kekasihnya. Sejak Denzel dan kekasihnya itu memasuki area ruang makan, mata tajam Cyril selalu mengawasi gerak gerik mereka berdua hingga membuat kekasih Denzel yang bernama Hanna itu tak nyaman. Luka-luka di tubuh Cyril semakin membaik, dan sikapnya yang tadinya tegang kini mulai terlihat lebih santai karena Lilyan tampak sering menemaninya sejak Cyril berada di mansion orang tuanya. Dalam dua minggu ini, Cyril mulai menerima keadaan dan meresapi atmosfer keluarga Kingsford yang hangat dan membuatnya merasa terlindungi, namun dia tetap waspada. Di ujung meja, Denzel duduk bersama kekasihnya, dan sangat menyadari bahwa Cyril memperhatikannya dengan penuh perasaan tak suka. Lea duduk di sebelahnya, mencoba menjaga suasana agar tetap tenang. Makan malam ini merupakan pertemuan besar keluarga, di mana semua putra dan putri Lea berkumpul. Cyril melihat Denzel yang tampak begitu bahagia bersama kekasihnya, dia hanya diam saja sambil menatap tajam ke arah pasangan itu. “Apakah dia wanita yang kauceritakan itu?” bisik Hanna pada Denzel. “Ya, jangan pedulikan dia,” sahut Denzel. “Jadi dia pacarmu, Denzel? Pemutus hubungan kita?” tanya Cyril, suaranya terdengar tajam di tengah suasana yang sebelumnya hangat itu. Sejenak, suasana hening, dan semua mata tertuju pada Cyril. Denzel menatapnya dengan ekspresi sedikit kesal, kekasihnya juga merasa terperangah debgan ucapan Cyril. Lea mencoba menahan napas dan memberikan tatapan tajam pada Cyril. "Cyril," kata Lea dengan suara rendah dan memegang tangan Cyril. Cyril akhirnya diam tak bicara lagi. * * Hanna, kekasih Denzel, merasa tidak nyaman dengan situasi yang berkembang dan merasa mungkin lebih baik untuk pulang. Dia berbisik pada Denzel, "Mungkin lebih baik kita pulang saja." Namun, sebelum mereka bisa meninggalkan meja makan, Denzel pun menatap tajam ke arah Cyril. Denzel, dengan wajah yang dipenuhi kemarahan, beranjak dari kursinya dan melangkah dengan langkah mantap menuju Cyril. Dengan tatapan tajam, dia menarik tangan Cyril dengan kasar, seolah-olah ingin memaksanya pergi dari acara tersebut. Hanna duduk di tempatnya dengan gelisah karena dia tak suka dengan situasi ini. Dan Lea mencoba menenangkan situasi dengan bangkit dari kursinya dan berusaha mencegah Denzel, "Denzel, tolong, biarkan kita menyelesaikan ini dengan tenang. Ini bukan cara yang baik untuk menyelesaikan masalah." Denzel yang terpancing emosi meronta, "Mom, ini tak bisa dibiarkan begitu saja. Dia merusak suasana! Dia tak se-istimewa itu di dalam keluarga kita hingga harus mommy bela dibandingkan Hanna!" “Bukan itu maksud mommy, Denzel,” sahut Lea terpancing emosinya. Cyril menjawab dengan tenang meskipun terdengar sedikit tertahan, "Oke, aku akan pergi dari ruangan ini.” Cyril melepas tangan Denzel. Hanna mencoba menghentikan pertikaian, "Denzel, kurasa kita harus lebih tenang,” kata Hanna. Cyril melihat ke arah Hanna. “Aku tahu kau, Hanna Abend,” kata Cyril menatap sinis pada Hanna. “Kau tak memeriksa latar belakang pacar murahanmu itu, Denzel? She was slut and you’re dumb!” “Cyril!” bentak Denzel karena dia menganggap Cyril sama sekali tak memiliki sopan santun dan selalu menyalakan api di dalam rumah karena keegoisannya itu. Denzel kembali memegang tangan Cyril dan menariknya ke dalam menuju kamarnya. “Denzel!” teriak Lea dan akan menyusul Cyril, namun Julian menahan tangannya. “Kita bicarakan ini nanti. Sekarang kita makan malam dulu,” kata Julian. Suasana di meja makan keluarga Kingsford kini benar-benar tegang. “Benar apa yang dikatakan Daddy, Mom. Mari kita duduk dan bicarakan ini dengan kepala dingin. Kita bisa menyelesaikannya dengan baik." Killian akhirnya mengatakan sesuatu dalam ketegangan itu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN