Kebencian Denzel Yang Semakin Bertambah

827 Kata
“Jangan keluar dari kamar!” bentak Denzel yang tak bisa menahan emosinya lagi karena menurutnya Cyril sudah sangat keterlaluan. Cyril hanya diam saja dengan wajah datarnya yang cantik dan terkesan misterius. Mata birunya yang atraktif menatap tajam pada pria yang kini terlihat marah itu. “Bukan aku yang memaksa untuk tinggal di sini. Jika aunty Lea berkeras untuk mengadopsiku, bersiaplah karena aku akan selalu mengganggumu dan hubungan asmaramu akan kukacaukan,” kata Cyril cuek. “Apa yang kau katakan? Kau bukan siapa-siapa dalam keluarga ini, Cyril. Ya, kau hanyalah kekacauan sementara yang datang kemari. Akan kupastikan kau pergi secepatnya dari sini,” geram Denzel. “Oh ya? Cobalah kalau bisa.” Cyril menjawab dengan mantap, "Aku tidak takut padamu, Denzel.” Cyril tersenyum smirk. Lalu Denzel berbalik pergi dan menutup pintu kamra Cyril dengan sangat keras hingga terdengar suara gebrakan yang menggetarkan beberapa barang di sekitarnya. BRAK “Kau akan kutaklukkan, Denzel. Kau akan tergila-gila padaku. Lihat saja nanti,” gumam Cyril tersenyum penuh misteri. * Denzel kembali ke ruang makan dan melihat ke arah orang tuanya. “Kau tak boleh bersikap kasar seperti itu, Denzel!” protes Lea. Namun, Denzel menolak untuk mundur. "Dia harus pergi dari sini secepatnya!" Lea mencoba mencari jalan keluar dari konflik ini, "Denzel, tenanglah. Kita bisa bicara tanpa emosi yang meluap-luap. Semua ini hanya salah paham." Namun, percakapan mereka semakin memanas, dan Hanna akhirnya memutuskan untuk pergi dari meja makan. Dia merasa lebih baik meninggalkan situasi yang tidak nyaman ini. Lea memohon pada Denzel, "Biarkan Hanna pergi dulu. Kita bisa bicara setelah semuanya tenang." Denzel melihat Hanna pergi dan merasa sedikit menyesal, tetapi kemarahannya masih tak terkendali. Denzel menatap Lea dengan mata yang berapi-api, "Dia yang mengacaukan hidupku seperti ini, Mom. Aku tak akan kemari sebelum wanita itu pergi dari //sini,” kata Denzel marah dan menggandeng tangan Hanna pergi dari sana. Semua yang ada di sana menghela nafasnya melihat kekacauan yang dibuat oleh Cyril. “Mommy harus memilih, dan kurasa apa yang dilakukan Cyril memang sudah kerterlaluan.” Killian berpendapat. “Dia melakukan itu karena masih kecewa dengan perjodohan yang batal itu. Ini semua salah mommy. Ya, salahkan semuanya pada mommy,” sahut Lea dan beranjak dari kursinya lalu pergi dari area ruang makan. Julian pun akhirnya ikut beranjak dari sana dan pergi menyusul sang istri. * * Keesokan paginya, Lea merasa perlu menjalin pembicaraan yang jujur dengan Cyril untuk meredakan ketegangan dengan Denzel. Mereka berdua duduk di ruang keluarga, menciptakan suasana yang lebih akrab. "Maafkan aku jika semalam terjadi sesuatu yang membuat keluarga kalian merasa tidak nyaman," ucap Cyril dengan nada pelan, mencoba membuka pembicaraan dengan penuh ketenangan. Cyril menatap Lea dengan penuh penyesalan, tetapi melihat ekspresi Lea yang tulus tampaknya membuatnya semakin yakin bahwa Lea memang sangat menyayanginya dan akan memaafkannya. “Apa yang terjadi semalam hanya mencerminkan bahwa aku tak seharusnya berada di sini," ujar Cyril. “Maaf, kehidupanku yang keras sembelumnya membuatku tak bisa menahan emosi atau gejolak yang ada di dalam hatiku. Aku lebih suka mengutarakannya dengan jujur tanpa ada kemunafikan,” lanjut Cyril. Lea mengangguk, "Kami tahu bahwa ini bukan situasi yang mudah bagimu. Namun, aku ingin memberi kami kesempatan untuk memahami situasimu dan kau bisa melihat bahwa kami tidak bermaksud menyakitimu dan benar-benar tulus padamu." Cyril diam sejenak sebelum akhirnya menjawab, "Aku pikir, aku sudah cukup dewasa untuk mengelola hidupku sendiri. Aku akan pergi dari keluarga ini seperti yang dikatakan oleh Denzel semalam.” Lea tersenyum lembut, "Kami ingin melindungimu, Cyril. Kami hanya ingin kita lebih memahami satu sama lain dan hidup dengan damai. Maafkan aku karena ini semua salahku. Ini bukan salah Denzel. Bisakah kau melupakan semuanya dan berdamai dengan Denzel?” Cyril mengangguk setuju dan mengikuti perkataan Lea. Mereka melanjutkan percakapan, membuka diri satu sama lain tentang perasaan dan pandangan mereka. * * Hingga satu bulan berlalu, Cyril tetap tak mau diadopsi secara hukum oleh keluarga Kingsford. Sejak pertikaian Cyril dan Denzel, Lea sudah tak pernah mengadakan makan malam bersama anak-anaknya di mansion. Namun beberapa dari anak-anaknya seperti Garyan dan Vivyan masih sering ke mansion Lea. Dan terkadang Lilyan dan anak-anaknya pun juga ikut ke sana ketika sang suami pergi ke New York—karena keluarga Lilyan tinggal di Florida. “Hei, ayo temani aku berenang,” kata Vivyan yang tiba-tiba membuka pintu kamar Cyril. Ciryl yang sedang ada di depan komputer menoleh ke arah kedatangan Vivyan yang kini merupakan teman dekatnya karena umur mereka tak berbeda jauh. “Aunty ada di mansion?” tanya Cyril. “Tidak ada. Mommy ke luar kota bersama Daddy. Ayo,” jawab Vivyan dan menunjukkan sekotak rokok dan sebotol wine pada Cyril. “Wooww … Kau semakin pintar saja sekarang. Kau tak mengajak Gary kan? Dia pengadu handal,” kata Cyril sembari beranjak dari kursinya. “Dia sedang berkencan dengan pacar barunya. Ayo cepatlah,” jawab Vivyan. Lalu Cyril mengambil bikini yang dibelikan oleh Vivyan seminggu lalu di dalam lemarinya. Kemudian mereka pun pergi ke kolam renang bersama setelah mengganti bajunya dengan bikini seksi.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN