Pagi itu, langit masih gelap ketika Denzel dan Canes tiba di bandara. Udara dingin menusuk tulang, namun ada kehangatan yang terpancar dari semangat mereka.
Mereka berada di bandara, siap terbang ke destinasi yang Canes inginkan yaitu Pegunungan Alpen.
Mereka secara cepat merencanakan bulan madu mereka dan Canes menyebutkan secara random destinasinya.
Alih-alih memilih pantai yang eksotis atau kota besar yang glamor, Canes lebih memilih petualangan di alam terbuka, sesuai dengan karakternya yang bebas.
Ia ingin sesuatu yang memompa adrenalin, mendaki puncak tertinggi Alpen dan menikmati panorama salju yang tak terjamah.
Denzel sempat ragu dengan pilihan itu, tetapi demi bulan madu perdananya, dia menyetujui tanpa berpikir panjang.
“Sudah siap?” Denzel bertanya, menatap Canes yang
