Canes menatap Denzel. Di balik tatapan tegas pria itu, ada kelembutan yang baru kali ini dia tunjukkan padanya. Canes tersenyum kecil, lalu mengangkat tangannya untuk menyentuh pipi Denzel dengan lembut. “Aku juga tidak pernah menyangka bisa merasakan cinta yang begitu dalam padamu, apalagi setelah semua yang telah kita lewati bersama.” Mereka kini saling menatap dalam diam, seolah tak ada kata yang perlu diucapkan lagi. Semua perasaan mereka kini sudah terungkap dalam cara mereka saling memandang. Dalam diam, mereka memahami satu sama lain lebih dari apa yang bisa diungkapkan dengan kata-kata. Denzel mendongak, mencium kening Canes dengan lembut. Ciumannya bergerak perlahan ke pelipis, lalu ke pipi, dan akhirnya ke bibirnya kembali. Ciuman itu tidak terburu-buru, tidak dipenuhi ga