“Nonton drakor aja gimana?” tanya Katarina menoleh ke arah Ares yang duduk di sampingnya.
“Drakor?”
Katarina menganggukkan kepala. “Drama Korea. Ini gimana?” katanya seraya menunjuk layar televisi. “Goblin. Aku sering dengar Andrini ngomongin drama ini. Kata dia bagus banget. Bukan hanya banget doang sih, tapi banget-banget karena saking bagusnya. Gimana?”
“Oke,” balas Ares menyetujui judul pilihan Katarina.
Sudah lebih dari seminggu Ares berada di rumah setelah sebelumnya ia dirawat lima hari di rumah sakit. Kini keadaannya jauh lebih baik. Luka-luka di tubuhnya sudah kering dan sembuh. Hanya tinggal gips di tangannya yang masih belum dilepas. Meskipun rasanya sangat tidak nyaman, tapi untuk kesembuhan tulang tangannya, Ares harus bersabar dengan gips yang masih terpasang itu.
“Oh
