Katarina berjalan menyusuri lorong rumah sakit, meninggalkan kamar rawat Ares di mana Brandon berada. Sungguh, rasanya sangat tidak mengenakkan. Katarina paham alasan kenapa Brandon tidak menyukainya. Katarina pun tidak punya alasan yang jelas untuk membela diri dari rasa tidak suka Brandon kepadanya. Katarina hanya akan membiarkannya dan berharap ke depannya mereka berdua tidak perlu berinteraksi lagi. Ponsel yang berada di tangan Katarina bergetar. Katarina menatap layar ponselnya yang saat ini tengah menampilkan nama Gina. Segera Katarina mengangkat panggilan dari nomor sahabatnya itu. “Halo, Gin,” sapa Katarina seraya berjalan ke arah deretan kursi tunggu yang berada tak jauh darinya lalu duduk di sana. “Hai,” balas Gina. “Gimana kabar lo? Apakah semuanya baik-baik aja? Lo nggak a