Bab 77

1121 Kata

“Seharusnya kamu ngabarin aku kalau kamu masuk rumah sakit karena kecelakaan,” kata Katarina setelah tangisnya reda. Tangan mereka masih saling menggenggam, seolah mereka sama-sama tidak sadar jika tangan itu masih terpaut satu sama lain sejak tadi. Atau, mungkin memang itu yang mereka inginkan tanpa berani saling meminta. “Aku nggak pengen ganggu kamu. Dan aku juga nggak mau bikin kamu khawatir,” balas Ares. “Lagian, aku nggak apa-apa. Lukaku nggak separah yang terlihat.” Katarina mengamati tangan kiri Ares yang terbalut gips. Jika tidak parah, mana mungkin tangannya sampai digips seperti itu. Katarina yakin jika ada luka lain di tubuh Ares selain tangannya itu. “Jadi, apa yang terjadi?” “Kamu yakin mau dengar kejadiannya?” Katarina menganggukkan kepala dengan ragu-ragu. Kalau b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN