Tok ... Tok ... Tok ... Noah menunggu dengan raut cemas di depan ruangan komisaris Miller, sesekali satu kakinya dia ketuk-ketukkan ke lantai untuk menyalurkan perasaan gundah di hatinya. Sepuluh detik menunggu, Noah tak kunjung mendapat izin untuk masuk oleh Komisaris Miller. Boro-boro diizinkan sekedar balasan dari dalam saja tidak. Oleh karena itu, merasa sudah tak sabar menunggu lagi, Noah kembali mengangkat tangan untuk mengetuk pintu tersebut, dengan menambah kekuatan tangannya. Tok ... Tok ... Tok ... Sial! Noah sudah memaki di dalan hati. Artinya dia sudah cukup kesal. Kemana Komisaris Miller ini sebenarnya? Padahal biasanya jam segini beliau selalu ada di ruangan. Huft ... Okay, mungkin sebelum sebelumnya Noah masih tau diri untuk tidak lancang masuk, tapi kali ini tidak la