Saat di perjalanan menuju lokasi yang tertunda tadi, yakni desa Anglingan, Aben mau tak mau harus menghentikan mobilnya dan rela tertinggal jauh oleh mobil Noah di depan sana. Aben begitu karena merasakan ponselnya bergetar, jadi dia harus mengangkat nya dahulu. "Halo?" Aben langsung mengangkat, karena tau kalau yang menelefonnya adalah nomor kantor departemen nya. Mungkin bisa saja sih Aben menjawab telefon tanpa menghentikan mobil, tapi dia kesusahan mengambilnya ponsel yang terselip di saku. Di tambah dia masih agak parno, mengingat tadi hampir menabrak orang hanya karena tidak fokus berkendara. Jadi memang berhenti adalah keputusan yang paling tepat. "Hallo Aben." "Komisaris ..." Aben tanpa sadar melongo dan bergumam kecil _hampir tak ada suara_, ketika mengenali langsung jika sua