Ayara gagal menyaksikan kepucatan Gilang karena tidak menemukan benda yang dicarinya. Gagal total! Bahkan dirinya sendiri memutuskan untuk melarikan diri tadi sore. Benar-benar konyol jika diingat-ingat. Lagipula, memangnya ia bisa lari dari Gilang!? Ayara rasa tidak bisa! "Kok lo tahu Luna!?" Bibir Ayara kelu karena ia terlalu bersemangat sampai-sampai melukis kecurigaan dalam diri Gilang. Astaga! Jika sudah seperti ini, Ayara hanya bisa menelan salivanya sendiri. Gilang masih setia menatapnya dengan tatapan tajam, sarat akan interogasi. Masih setia menanti jawaban yang keluar dari bibir Ayara. Bahkan, pria itu menunduk untuk mengamati secara langsung ekspresi Ayara. Seketika bibir Gilang tersenyum miring. "Lo pucet banget. Ketahuan selama ini suka stalking gue, ya?" "Sembarangan!