43 - Genggaman Gilang

1868 Kata

HARI PERTAMA, BERTEMAN. Pagi-pagi sekali, Ayara mendapatkan sebuah pesan singkat dari Gilang. Entah kesurupan apa, pria itu tiba-tiba meminta Ayara untuk menunggu jemputannya pagi ini—saat berangkat sekolah. Entahlah, bahkan saat di meja makan pun, sesekali Ayara kembali membaca pesan singkat yang Gilang kirimkan. ___ Kak Gilang Karena lo temen gue. Gue jemput. Awas lo lelet! ___ “Emang temenan harus jemput-jemputan, ya?” lirih Ayara bertanya pada dirinya sendiri. Ia menatap aneh pesan yang Gilang kirimkan padanya. Mulai dari pemilihan bahasanya yang buruk, sampai dengan Ayara berpikir Gilang bukan seperti hendak mengajaknya untuk berangkat bersama. Melainkan seperti hendak mengajak Ayara bertengkar pagi-pagi ini. Pusing. Tangan kiri Ayara memegangi dahinya sendiri. Sementara i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN