BAB 16

1797 Kata

Liam berdiri memandangi rumah besar dengan halaman yang terasa begitu familiar. Rumah itu memancarkan nostalgia yang sulit diabaikan. Dulu, tempat ini sering dikunjunginya, terutama saat ia masih menjadi bagian dari keluarga ini. Halaman luas yang kini tampak tenang itu dulunya dipenuhi suara-suara dari kebun binatang mini. Mantan mertuanya memiliki kegemaran besar terhadap binatang, menciptakan sudut-sudut halaman dengan kandang burung, kolam ular, dan berbagai binatang lainnya. Itu menjadi salah satu ciri khas rumah ini yang tidak pernah dilupakan Liam. Ia melangkah perlahan melewati jalan setapak berumput yang mengarah ke teras rumah. Teduh dan damai, suasana di sana terasa seperti oase di tengah kota yang sibuk. Seorang pelayan muncul, membungkuk sopan, lalu mempersilakannya duduk di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN