Jalanan panas membara tersiram matahari. Orang-orang berlalu-lalang dengan kendaraan roda dua mereka dan tidak peduli dengan panas yang menyengat, berbaur dengan para pedagang kaki lima yang memenuhi trotoar. Hawa panas bahkan bisa dirasakan oleh pengguna kendaraan roda empat. Mereka menyalakan pendingin sampai ke titik rendah demi menghalau gerah. Marcello duduk di jok belakang, mendengarkan dengan tekun rincian jadwal yang dibacakan sekretarisnya. Suara Febri yang pelan tapi tegas, memenuhi kendaraan. “Setelah dari panti jompo ini, Bapak ada jadwal bertemu PT. Ultima.” “Andrea,” gumam Marcello. “Benar. Beliau memaksa untuk bicara.” Marcello mendesah. “Aku tidak pernah ada masalah dengan Andrea, tapi semenjak kasus Liam, aku jadi ikut waspada. Apa yang diinginkan perempuan itu dengan