Kopi di dalam cangkir porselen mulai mendingin tanpa tersentuh. Beberapa orang duduk termenung mengelilingi meja bundar. Pembicaraan yang awalnya berlangsung riuh dengan perdebatan sengit, menjadi hening saat menteri meninggalkan ruangan. Tidak ada titik temu, proyek yang sudah di tangan terlepas tanpa ada penjelasan. Joshua mengedarkan pandangan ke sekeliling, lalu beralih ke atasannya yang sedang mengetik sesuatu di ponsel. Ketidakpuasan terlihat di wajahnya, berdecak kecil lalu mengetuk meja. Tindakannya membuat Lucky melotot tapi ia tidak peduli. Di meja ujung ia melihat serombongan laki-laki yang dikenalinya dari PT. Ultima. Liam tidak menyapa mereka, ada keengganan yang memang terlihat jelas dari sikap kaku. “Para b******n itu.” Perkataan Joshua terputus saat Lucky mendesah. Melan