BAB 48

1597 Kata

Mengendarai motor tua, Kamari berkeliling kota. Tidak banyak yang bisa dilihat di kota kecil ini selain pedagang kaki lima yang memang mudah dijumpai di mana pun. Deretan pedagang pecel lele, seafood maupun nasi goreng, berjajar di sepanjang jalan. Ia sedang tidak ingin membeli makanan itu, yang dibutuhkannya sekarang ada bubur untuk si nenek. Kota mulai sedikit sepi di jam sembilan malam. Kamari berharap masih mendapatkan warung bubur yang buka. Ia bertanya pada banyak orang yang mereka memberitahunya tempat yang cukupjauh dari rumahnya. “Warung bubur di sana buka 24 jam, Neng. Ada jual warkop juga. Coba saja ke sana.” Mengikuti petunjuk yang didapatnya, Kamari melajukan kendaraannya dengan cukup pelan. Motor tua ini, bukan kendaraan yang nyaman untuk digunakan, tapi setidaknya lebih b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN