Liam menghadapi ancaman PT. Ultima dengan santai. Setelah yakin tidak akan mendapatkan proyek, ia mulai menerima kenyataan. Tidak masalah kalau uang modal tidak kembali, yang terpenting mereka tahu kalau dirinya tidak mudah ditindas. Salah kalau mereka berpikir dirinya akan mengorbankan hidup dan hatinya hanya demi harta. Ia suka uang, tidak malu untuk mengakuinya. Siapa yang tidak suka harta dan kedudukan, semua orang pasti menyukainya. Namun, ia ingin mencari uang dengan caranya sendiri. Lewat kerja keras dan bukan mengharap iba orang lain. “Ada kemungkinan, PT. Ultima akan bekerja sama dengan Marcello, Pak.” Lucky memberi laporan yang sedikit tidak disangka. Liam hanya mengangguk kecil dan menghela napas panjang. “Dua musuhku bersatu. Agak aneh mereka memang. Sekelas Ultima, mau menek