Balqis terbangun dengan bingung, saat melihat tubuhnya telanjang dengan selimut tebal menutupi. Ia menatap Iangit-langit kamar, mengerjap bingung dan samar-samar mendengar suara seperti orang menyeduh kopi. Menggelengkan kepalanya yang terasa berat, dengan pikiran mencerna apa yang sudah terjadi. Kenapa ia ada di kamar ini. Ia menggeliat dan merasakan tubuhnya sakit. Mendesah, mencoba mencari jawaban dari pertanyaan yang bercokol di benaknya. Dengan siapa ia tidur tadi malam? Ini di mana? Hotel atau apartemen? Siapa yang membawanya kemari? Tidak mungkin ia datang sendiri ke tempat ini. Bangkit dengan perlahan dan merasakan pangkal pahanya nyeri, Balqis merangkak turun dari ranjang dan menyambar jubah dari lemari yang terbuka. Berdiri menatap bayangannya di cermin dengan tertegun. Ada bany