BAB 18

1713 Kata

Di lantai dasar, Liam merokok sambil mendengarkan laporan dari Joshua dan Lucky perihal Brata dan kos-an. Tanpa banyak perintah, dua asistennya mengerti bagaimana menjalankan tugas. “Saya mengantar Brata ke terminal bus terdekat, memberi ongkos seperlunya. Sebelumnya, saya mengancam akan menculik anaknya dan menjual ke rumah bordil kalau dia macam-macam dengan Kamari.” Liam mengangguk. “Hanya itu?” Joshua menggeleng. “Nggak, Pak. Saya mematahkan satu tangannya.” “Bagus!” Pujian dari Liam membuat Joshua tersenyum puas. Kali ini giliran Lucky yang bicara. “Barang-barang Kamari sudah saya bawa. Pelayan akan membereskannya. Tentang rumah kos itu, saran saya mending dibeli saja, Pak. Soalnya pemiliknya terlilit utang rentenir.” “Dari mana kamu tahu?” tanya Liam pada asisten perempuannya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN