Serena duduk gelisah di restoran yang sudah dipesan sebelumnya oleh Marcello. Undangan bertemu dengan laki-laki itu sungguh tidak diduganya. Berkali-kali ia memberi isyarat ingin bertemu lagi, tapi Marcello tidak pernah merespon. Tiba-tiba saja sekretaris laki-laki itu menghubungi dan bertanya tentang kesediaan bertemu. Tanpa pikir panjang Serena menerimanya. Serena tersenyum, membayangkan sosok Marcello. Ia menyusun segala rencana dan ucapan yang ingin dikatakan pada laki-laki itu. Mungkin mereka akan mengobrol tentang hal-hal kecil, dan kalau Marcello mau, mereka bisa menutup kencan dengan pergi ke klub. Membayangkan semua rencana itu, membuat rasa bahagia membuncah dalam d**a Serena. Orang-orang bilang mencari suami dengan cara dijodohkan adalah hal kuno. Sekarang bukan lagi jaman Sit