“Balqis? Bu—bukannya dia pegawai magang?” tanya Gayatri. Marcello mengangguk, tidak melepaskan pandangan dari kedua orang tuanya. Ia sudah bertekad ingin mengatakan niat dan keinginanya agar direstui oleh mereka. Justin yang semula duduk di depan televisi, kini pindah ke dekat mereka. Rupanya, ia juga tidak mau ketinggalan kabar seru dari kakaknya. “Benar, Ma. Balqis itu.” “Ta—tapi, bagiamana mungkin?” tanya Gayatri. “Maksud mama kalian nggak pernah kelihatan bersama.” “Mama salah, kami menjalin hubungan selama ini. Itulah kenapa aku menolak dijodohkan dengan Serena” Gayatri bertukar pandangan dengan Hanada. Suaminya jelas kaget dengan berita yang dibawa anak mereka, tapi masih terlihat tenang. Tidak seperti dirinya yang panik. Memang diakui, kalau Marcello benar-benar membawa kejuta