Azriel terlihat gusar dan Safa sedang berdebat dengan hatinya untuk bertanya atau tetap diam. Kunci mobil ditangannya berpindah cepat pada tangan sang suami, Azriel terlihat biasa lagi, mengusir ekspresi tegang yang sempat Safa temukan tadi. “Aku—“ “Siapa wanita tadi? Teman kan El?” potong Safa cepat. Mengutarakan ingin tahunya. Azriel mengangguk, “teman lama yang sudah lama nggak bertemu.” Dia mengatakan dengan tenang. “Pantas Ka El belum sadar kunci mobilnya tertinggal.” Azriel memberi senyum tipis, “Aku ambil berkas dulu.” Safa masih berdiri di sana meski suaminya sudah berbalik, melangkah menjauh. Dia tetap menahan tatapan mata tertuju pada punggung Azriel. Safa menghela napas demi bisa melonggarkan perasaan aneh beberapa waktu. Pasti Azriel bicara jujur, wanita tad

