"Bagaimana dengan tuan Smith?" tanya Nathan dengan ponsel yang menempel pada telinganya. Sebelah tangannya ia masukkan ke dalam saku celananya, berdiri di balkon kamar perawatan Shana dengan pintu kaca yang sedikit terbuka. "Tuan Smith minta ketemu minggu depan. Dia mau investasi properti di perusahaan kita," jawab Kiki dari seberang telepon. Nathan terdengar menghela napas lega. "Syukurlah," gumamnya. Pria itu menatap langit malam yang nampak cerah dengan angin dingin menerpa wajahnya. "Gue juga udah jelasin soal kepergian lo dari pesta ini. Dan Tuan Smith mengerti," lanjut Kiki. Nathan hanya tersenyum tipis. "Thanks, Ki." Ujarnya. Nathan memutuskan panggilan tersebut, dan segera berbalik kebelakang untuk kembali masuk ke dalam ruang perawatan, dan berjalan menghampiri ranjang, dima