Langit pagi kini mulai menyapa dengan rintik hujan yang menemani, membasahi setiap jengkal tempat berpijak orang-orang yang berlalu lalang disekitaran kota.
Hari ini, Roy sengaja mendatangi ruang perawatan Shana lebih awal. Ia berjalan masuk bersama salah saty perawat yang membawa baki obat beserta sebuah ipad untuk mencatat hasil pemeriksaan pasien.
“Dimana Nathan?” tanya Roy yang kini berdiri disamping brankar Shana.
Shana menunjuk ke arah toilet dengan dagunya. Roy mengangguk, pria itu memulai pemeriksaan menyeluruh. Ia pun menaikkan sedikit pakaian Shana dan melihat luka memar di perut bagian atas Shana lalu sedikit menekannya.
“Masih sakit?” tanya Roy.
“Sedikit,” sahut Shana.
Roy menganggukkan kepalanya seraya menurunkan kembali pakaian yang dikenakan Shana.
“Sudah boleh
