Tok … Tok … Tok … Suara ketukan pintu ruang perawatan Shana terdengar menggema. Nathan yang masih mogok berbicara dengan Shana, hanya menoleh sesaat pada istrinya yang masih berbaring memunggungi Nathan, lalu berdiri hendak membukakan pintu. Tepat saat pintu terbuka, seorang wanita paruh baya bertubuh tinggi semampai, dengan wajah cantik dan terawat, sedang berdiri dengan senyum merekah terulas di wajahnya. Nathan menunduk sekali, memberi salam hormat lalu bergeser untuk mempersilahkan wanita itu masuk ke dalam. “Sayang!” serunya. Seketika Shana berbalik, dan senyum merekah begitu saja tercetak dari kedua sudut bibirnya. “Bu Beth!!” pekik Shana. Wanita itu perlahan bangun dari posisinya lalu memeluk Bethriana, dan membenamkan wajahnya pada wanita paruh baya tersebut. “Bu … Sh