Hari mulai petang. Jam sudah menunjukkan pukul empat sore hari. Shana baru saja selesai mengepack beberapa barang yang rencananya akan dibawa ke apartment Nathan.
Tok ...
Tok ...
Tok ...
Terdengar suara ketukan pintu yang cukup cepat. Shana yang baru saja selesai berganti pakaian segera membuka pintu tersebut, karena berpikir jika Nathan sudah datang untuk menjemputnya.
Namun tepat saat pintu dibuka, belum sempat Shana melihat siapa yang datang, sebuah tangan besar melayangkan tamparan yang sangat keras pada pipi kirinya, hingga membuat pandangan wanita itu menjadi kabur dan tidak fokus.
Shana mundur beberapa langkah ketika ia cukup kesulitan menyeimbangkan langkahnya, dan didetik berikutnya sebuah sapu tangan tiba-tiba di bekamkan pada hidung dan mulut Shana, hingga wanita itu akh
