TENTANG KITA

1410 Kata

Selang beberapa menit, Gista terus saja menangis. Emil merasakan kemejanya basah oleh air mata. Tapi ia tidak peduli. Ia semakin erat memeluk mantan istrinya itu. “Jangan terus menangis, Gista nanti matamu bengkak,” Emil berulang kali membelai rambut perempuan cantik di pelukannya itu. Gista kemudian melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya. Ia mengeringkan pipi dan hidungnya dengan kedua tanannya, “A-aku sepertinya jelek sekali. Aku mau ke kamar mandi dulu dan mencuci mukaku.” Gista menatap Emil, “Apa ma-mataku bengkak sekali?” Emil tersentuh, ia langsung menarik tangan Gista dan kembali memeluknya, “Matamu bengkak, tapi tidak jelek. Kamu cantik Gista.” “Maafkan aku ok? Selalu saja membuatmu menangis dan menangis.. Aku, salah..” Emil memberanikan diri mengecup puncak ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN