Gista tiba di Restoran Selera. Ia melihat kalau Reigha sudah menunggunya. Perutnya tidak enak karena akan mengungkapkan hal yang kurang menyenangkan. Tapi, bagaimanapun ia harus membicarakannya. “Hai..” Gista duduk di hadapan Reigha. “Hai.. Kamu cantik,” Reigha memujinya. “Te-terima kasih,” Gista mengenakan dress berwarna putih yang cerah dan blazer berwarna hijau cerah, dengan rambut terikat rapi. Ia duduk di hadapan Reigha dan tersenyum. Gista mulai memesan makanan dan minuman, begitu juga Reigha. Saat makanan datang, mereka mulai menikmatinya dan mengobrol. “Aku, ingin bicara..” Gista menyilangkan sendok dan garpunya, tanda selesai makan. “Ah tidak! Aku tahu kamu sepertinya akan bicara hal jelek. Gista, perasaanku bilang begitu,” Reigha ikut menyimpan sendok garpu dan men