Dokter Malik tersenyum dan mencoba tenang. Ia teringat kata-kata Rhe agar tidak terpancing. “Tentu saja edaran soal obat palsu itu ada. Dari dulu juga sudah berjalan terus peringatan soal itu. Jaksa Adhi pasti tahu bukan? Ini bukan hal aneh lagi. Peredaran narkotika psikotropika dan obat-obatan terlarang itu sudah jadi perhatian kepolisian dan kejaksaan bukan? Edaran untuk memperingatkan soal ini terus dilakukan Kementerian Kesehatan dari waktu ke waktu..” dokter Malik mencoba biasa saja dan berpura-pura kalau edaran itu memang ada tapi dalam konteks yang berbeda. Jaksa Aditya hanya mengangguk. “Dok, maksud saya meminta adanya pertemuan ini, karena saya tidak ingin kejaksaan terlambat menyikapi dan bertindak kalau ada apapun itu,” Jaksa Aditya berkata tegas, “Dan saya mendengar