Tak terasa, air mata mengalir di pipinya. Damar selalu bersedih setiap kali mengingat kejadian yang menimpa Jaksa Adhitama Abizar. Sosok yang ia anggap papanya sendiri, role model-nya. Setiap kali teringat, Damar pasti mengunjungi makam Jaksa Adhi. Seperti tadi siang, ia baru saja mengunjungi makamnya. Ia seringkali bercerita banyak hal. Setidaknya membuat hatinya sedikit tenang. Saat ini, meski sedih mengingat Jaksa Adhitama Abizar, tapi ia juga merasa lega sekaligus bahagia, karena kasus yang ia selidiki sudah terpecahkan. Sejak kejadian yang merenggut nyawa Jaksa Adhi, ia mulai menyelidiki banyak hal. Bahkan memberanikan diri menemui mantan seniornya Detektif Nasrul Pasya. Dari situ, ia mendapatkan banyak informasi. Sehingga, memutuskan untuk mengajukan perpindahan unit ke divis