Barra ikut keluar dari mobil, tapi ia kehilangan arah kemana Rhe berlari. Halaman rumahnya yang luas dan gelapnya malam, membuatnya bingung. Semoga Rhe baik-baik saja! Rasa khawatir mulai menyerang. Ia tidak enak sekali memikirkan Rhe. Ah, Barra jadi memahami maksud papanya. Kekhawatiran ini tidak akan berujung. Rhe selalu berada dalam hari-hari penuh resiko. Rhea, aku sayang kamu, jangan sampai ada apa-apa. Barra mendekati pos penjagaan dan melihat layar yang ada di pos untuk melihat beberapa titik cctv. Sampai matanya menangkap kalau Rhe berada di halaman belakang tak jauh dari kolam renang. Ia pun keluar dari pos dan berniat untuk menuju halaman belakang. Tanisha tiba-tiba saja menahan tangannya. “Ba-Barra jangan pergi!” “Lepaskan aku..” Barra tidak meresponnya, hanya