Aline membereskan kembali pakaiannya ke dalam koper, walaupun surat gugatan perceraian belum dia terima dari Jonathan. Pria itu pun tidak melarangnya untuk tetap berada di rumah ini sampai mereka benar-benar berpisah dan tidak ada lagi urusan apa pun. Namun demikian, Aline tetap keukeuh dengan keinginannya untuk keluar dari rumah Jonathan. Gadis itu menghela napas berat, lalu menggigit bibirnya. Ingatannya kembali terbang pada malam lalu, di mana hampir saja mereka bercinta. Aline terduduk di ranjangnya dan menyentuh bibirnya. Matanya memejam merasakan bibir tebal Jonathan yang melumat bibirnya dengan penuh nafsu. “Argh!” Aline menjambak rambutnya. Dia benci bayangan itu yang selalu berputar-putar di kepalanya. Aline pun kembali melanjutkan memberesi pakaiannya yang masih tersisa.