Pagi itu Aline nampak gelisah, karena siang ini sidang Vivian akan di gelar dan dia wajib hadir di sana. Sebenarnya dia trauma bertemu dengan wanita itu, dan berharap tidak lagi bertemu dengannya. Setelah dua kali wanita itu hampir membunuhnya, gila saja dia kalau masih baik-baik saja bertemu dengan wanita jelmaan iblis itu. Aline sedikit tersentak saat sepasang tangan yang melingkar di perutnya. “Apa yang sedang kau pikirkan, Sayang?” bisik Jonathan di belakang tubuhnya. “Eng ... Mengenai persidangan nanti siang,” katanya mencoba menetralkan suaranya yang sedikit bergetar. Jonathan sangat paham benar mengapa istrinya itu khawatir. Pria itu meletakan dagunya di pundak Aline sembari menghidu aroma kulitnya yang harum sabun beraroma bunga mawar. “Semua akan baik-baik saja, aku akan