NINA Di mana ini dan Siapa mereka? Apa aku masih hidup? Pertanyaan itu terus nina gumamkan dalam pikiran dia. Nina mencubit lengannya yang meninggalkan rasa nyeri setelahnya. Dirinya masih hidup ini juga bukan mimpi lalu di mana Fathir? Kepalanya berdenyut nyeri Nina bahkan sampai mengerutkaan dahi menahan rasa sakitnya. Pintu terbuka nina menoleh untuk memastikan siapa yang masuk dan ternyata hanyalah orang yang sama yang ingin dirinya cepat pergi dari tempat ini. “bagaimana keadaanmu?” Nina mengerutkan dahi kali ini bukan karna nyeri di kepalanya melainkan bingung dengan orang yang sedang berdiri beberapa meter di depannya. “Bukannya anda ingin saya cepat pergi dari sini tapi kenapa sepertinya anda terlihat mencemaskan saya?” “Ck.. aku bertanya begitu agar tau keadaanmu dan kau c