Ketika kamu mencitai seseorang, tanamkan rasa cintanya dalam hati, sebutkan namanya disetiap doa yang kau panjatkan. -Reyana- Reya terbangun, napasnya memburu dengan keringat bercucuran di dahi. Reya seperti orang bingung, matanya bergerak liar memandang sekitar. "Reya, syukurlah kamu sudah bangun." Ana hendak memeluknya, namun Reya tiba-tiba menepis. "Ada apa Re?" "Gavin, mana Ma?" tanya Reya. Matanya jelalatan ke mana-mana. "Gavin?" "Iya, Gavin. Aku harus cari Gavin. Dia dalam bahaya, Ma." Tanpa pikir panjang, Reya melepas paksa infus yang menancap di lengannya. "Reya, jangan." Ana tak bisa mencegahnya. "Reya, kamu mau ke mana?" Tak menghiraukan mamanya, Reya turun dari ranjang. Berlari ke arah pintu, belum sempat menarik knop, pintu sudah lebih dulu terbuka lebar. "Re——" Gavin