"Waktu masih kecil, Kak Sha celananya pasti Amma yang bantu melepas. Zia waktu kecil juga begitu kan?" Alshad menatap Zia. "Iya. Tapi apa hubungannya dengan Kak Sha tidak sabar sampai melepas celana serindi." Alshad menatap Shana berharap bantuan. "Jawab!" Bukannya membantu, Shana justru melotot ke arah Alshad. "Ayo ke luar!" Tiba-tiba Zizi berduri di ambang pintu. Alshad menarik nafas lega, karena merasa terselamatkan. "Tunggu dulu. Acil, Zia mau tanya dong sebentar!" "Tanya apa, Sayang." "Kata Om Alshad. Kak Sha itu sering tidak sabar sampai melepas celana serindi. Itu apa maksudnya?" 'Aduh, Zia! Huh bukannya terselamatkan tapi malah jatuh lebih dalam. Mau ditaruh dimana mukaku ini. Ini mulut kenapa tidak terkontrol mesumnya.' "Hah!" Zizi menatap Alshad. "Maaf, Amma. Aku