PART. 22 WEJANGAN DARI KAI

1615 Kata

"Zia dong. Siapa lagi?" Risman tertawa pelan. "Huh! Pasti bohong lagi. Capek Zia biraca sama Paman." Zia merasa dibohongi oleh Risman. "Paman tidak bohong." Risman berusaha meyakinkan Zia. "Tahu ah! Zia mau tidur!" Zia berdiri lalu menuju bangunan di belakang gazebo. Zia mengambil karpet tebal kecil dan bantal. Karpet tebal kecil itu digelar di lantai gazebo. Kemudian ia berbaring memunggungi Risman. Risman merebahkan tubuhnya di atas lantai gajebo. "Nih bantal. Zia ambil lagi." Zia meletakkan bantal di dekat kepala Risman. Risman tersenyum berusaha menghapus rasa kesal Zia. "Terima kasih, Sayang." Zia ke dalam mengambil satu bantal lagi. Kemudian Zia berbaring dan tak bersuara lagi. Wira datang. "Bakul mana, Paman?" "Di belakang." "Eh, Zia tidur ya?" "Iya." Wira ke belakang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN