"Abang jangan mendudukkan Risman pada posisi yang sulit. Dalam sepuluh tahun apa saja bisa terjadi. Jangan mengikat Risman. Mungkin saja nanti dia menemukan seorang wanita yang ingin dia nikahi dan bisa merubah janjinya." Elia tidak setuju dengan pertanyaan El yang bagi Elia sama artinya dengan mengekang kebebasan Risman. "Aku hanya bercanda, Sayang. Aku juga tahu jodoh di tangan Allah. Tapi aku ingin Risman tahu, jika sepuluh tahun yang akan datang, dia dan Zia berjodoh, aku pasti merestui. Begitu." Elia tertawa pelan melihat istrinya marah. "Tidak usah dijawab, Man. Biar waktu yang menjawab nantinya." Elia bicara pada Risman. "Iya, Kak." Risman menarik nafas lega. Lepas dilema yang sesaat tadi sempat menerpa perasaannya. Yang Risman paling takutkan hanya satu. Dicueki Zia. Kalau or