PART. 95 BAHAGIA

1057 Kata

Di kamar Wira. Wira juga baru selesai salat malam. Setelah salat, Wira juga berdoa untuk kesembuhan Zia. Wira tahu, kedua orangtuanya pasti sedih, walaupun orang tuanya tidak memperlihatkan hal itu di depan mereka. Wira memohon kepada Allah agar menyembuhkan penglihatan Zia. Setelah salat malam, Wira mengaji untuk menunggu waktunya salat subuh. Waktu salat subuh hampir tiba. Wira ke kamar Zia. Dibuka pintu kamar Zia yang tidak terkunci. Wira sangat terkejut saat melihat Zia berbaring di atas sajadah masih mengenakan mukena. "Zia." Wira berusaha membangunkan Zia dengan suara lembut. "Zia bangun." Zia bergerak pelan. Perlahan matanya terbuka. Kemudian matanya menyipit. "Hampir waktunya salat subuh." Wira memberitahu Zia. Wira membantu Zia bangun dari berbaring.. Mata Zia berkedip

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN