Selesai makan, Risman membereskan bekas makannya. Setelah itu ia kembali duduk bersama Zia. Sementara Wira mencabut ubi jalar, katanya ingin dibawa pulang. Wira ingin membuat bubur biji salak. "Paman sudah biraca belum dengan Kak Sha?" Risman mengernyitkan kening mendengar pertanyaan Zia. "Bicara apa?" "Bicara jujur kalau Paman itu suka Kak Sha." "Oh. Kak Sha tahu kok kalau Paman suka dia. Paman juga suka Acil Ara dan Acil Kia." "Cinta, Paman! Cinta cowok cewek!" Zia mulai kesal mendengar jawaban Risman. "Zia salah paham, Sayang. Zia jangan sampai bicara ke orang-orang kalau Paman itu cinta Kak Sha. Karena itu hanya pikiran Zia, bukan yang terjadi sebenarnya. Zia paham tidak maksud Paman." Ada rasa khawatir dalam hati Risman, Zia akan mengatakan pikirannya itu kepada orang lain. Z