Setelah makan cemilan dan minum teh, Al dan Zizi masuk ke kamar mereka, begitu juga dengan Alshad dan Shana. Alshad dan Shana masuk ke kamar mandi berdua untuk membersihkan diri. Setelah itu mereka naik ke atas tempat tidur. Kepala Shana diletakkan di atas lengan Alshad. "Pantas saja wanita Ramadhan menikah muda. Dan dengan pria yang usianya terpaut jauh. Karena memang enak untuk bermanja." Shana mengendus leher Alshad dengan hidungnya. Alshad tertawa pelan, karena merasa geli juga merinding lehernya disapu nafas Shana yang hangat. "Apa lagi kalau menikah dengan duda, sudah punya pengalaman, tidak perlu meraba-raba lagi dimana bagian paling enak untuk disentuh." "Ih. Ingat meraba mantan istri ya. Sha keselek nih!" Shana bangun dari berbaring. Wajahnya cemberut. Ia mengambil bantal dan