Mereka sarapan sambil mendengarkan obrolan para lelaki. Tanpa ia sadari, sesekali shana mencuri pandang ke arah Alshad.
'Ih ternyata ganteng juga dia. Hey Shana, ingat dia duda! Big No untuk duda!'
Tanpa sadar, Shana mencibirkan bibirnya ke arah Alshad.
"Hei, kenapa bibirmu mencibir begitu, Shana!?" Zizi menegur putrinya.
"Kepedasan, Amma." Shana memberikan alasan.
"Kalau kepedesan itu bukan mencibir, tapi dibawa minum!"
"Amma kenapa sih memperhatikan Sha terus?" Shana protes karena merasa diamati Amma nya terus.
"Kamu ini bagaimana. Kamu itu anaknya Amma, ya sudah pastilah Amma perhatikan."
"Ah masa! Kemarin-kemarin tidak begitu sih!"
"Sekarang tidak seperti kemarin, karena tingkah kamu juga tidak seperti kemarin. Tingkah kamu itu tidak seperti biasanya, Shana!"
"Tidak bias
