El merasa bersalah dan menyesal, karena tidak bisa menjaga putrinya. Reaksi Zia di luar dugaan El. El tidak menyangka, Zia akan semarah itu mendengar jawaban ibu Risman. "Maafkan, Abba, Sayang." Risman menatap wajah Zia yang tak bergerak. Risman terus berdoa di dalam hati memohon keselamatan bagi Zia. Mereka tiba di rumah sakit. Mobil langsung di parkir di depan pintu ruang IGD. Paramedis langsung bertindak cepat begitu melihat El membopong Zia memasuki ruang IGD. El membaringkan Zia di atas ranjang. Tubuh El masih gemetar begitu juga Risman. Risman duduk di kursi depan ruang IGD. Risman tak bisa menahan perasaan cemas. Air matanya berjatuhan. 'Ya Allah. Aku mohon selamatkan Zia. Selamatkan Zia, aamiin.' Risman tak sanggup merangkai kata, hanya doa singkat yang bisa ia panjatkan