PART. 45:DUKA KELUARGA RAMADHAN

1331 Kata

El meraih bahu Elia. Dibawa Elia ke luar kamar. Dipeluk erat tubuh istrinya. Elia tak lagi menahan suara tangisnya. El membiarkan Elia menangis sepuasnya. Kemeja El sampai kusut karena dicengkeram Elia. Dan juga basah oleh air mata istrinya. El sendiri menangis tanpa suara. Sekuat apapun El menahan air mata, akhirnya jatuh berderai juga. Di dalam kamar. Amma duduk di dekat ranjang. Diusap lembut lengan Zia. Air mata meleleh di mata Amma. Abba bangkit dari duduk, kemudian berdiri di belakang Amma. Abba mengusap lembut kedua bahu Amma. "Dia pasti sembuh." Abba bicara dengan suara lirih. Untuk meyakinkan istrinya dan juga dirinya sendiri. "Ini cobaan yang terlalu berat. Dia masih terlalu kecil untuk menerima semua ini." Amma bergumam lirih. "Dia pasti kuat dan kita harus lebih kuat lag

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN