Alejandro bertanya-tanya dalam hati, apa yang membuat Natalia bertengkar dengan suaminya. Yang dikatakan Paul benar, Natalia tidak pernah bicara keras, apalagi sampai berteriak. Pasti ada sesuatu yang terjadi. Alejandro merasakan kekuatiran pada Natalia. Sudah berhari-hari perempuan itu terlihat lebih murung dari biasanya. Senyum jarang sekali muncul di bibir dan matanya berubah sendu. Alejandro benar-benar tidak suka melihatnya.
“Paul, Alejandro, kita harus ikut Nyonya!” Seorang pengawal memanggil mereka.
Alejandro memasang headset, dengan senjata di betis. Melangkah bersama Paul. “Aku yang akan menyetir,” ujarnya.
Paul mengangguk. “Aku di belakang. Ke mana katanya?”
Alejandro membawa jadwal yang diulurkan padanya oleh salah seorang asisten rumah tangga. Membaca dengan teliti. “Ke rum
