Ava: [Arsen, maaf. Aku ada lembur mendadak. Kayaknya kita nggak bisa pulang bareng.] Oh, Ava langsung ditelepon oleh lelaki itu. Sejenak, Ava melipir ke lorong tangga darurat. "Halo, Sen—" "Aku udah feeling kamu berubah, Va." Arsen langsung bicara ke inti. Ava menatap jalanan dari jendela lorong ini. Mungkin tembus pandang ke luar. Namun, Ava kembali menepi pada dinding sisi. Bersandar di situ, pandangannya memang masih ke arah jendela. "Berubah gimana maksud kamu? Apa karena aku ada lemburan dan gak bisa pulang bareng sekarang, terus kamu jadi merasa begitu?" "Ini bukan sekali dua kali, Ava. Bahkan pas itu kamu pulang sama cowok lain dari kantormu." Oh, yang waktu pertama Ava dijemput di kehidupan keduanya oleh Arsen. Ingat? Memang ada sosok Elang yang menyerobot, meksi justru kar